Untuk bisa semakin serupa lagi dengan Kristus. Untuk mempunyai hati seperti hatiNya.
Tuhan sangat ingin agar kita bisa mempunyai hati seperti hatiNya.
Mengalami kebebasan sejati dari kenajisan, kehambaran, keegoisan, kejahatan, dll.
"Allah mengasihi Anda apa adanya, tetapi Dia tidak membiarkan Anda seadanya. Manakala
anak perempuan saya, Jenna, masih bayi, saya suka mengajaknya ke taman yang terletak tidak jauh
dari apartemen kami. Suatu hari ketika ia bermain di taman pasir, seorang penjual es krim menghampiri kami. Saya membeli es krim untuknya, dan ketika saya hendak memberikan es krim itu padanya, saya
melihat mulutnya penuh dengan pasir. Di kala saya berniat untuk memberinya kenikmatan, justru ia
memakan kotoran.
Apakan saya mencintainya walaupun kotoran memenuhi mulutnya? Tentu saja. Apakah statusnya
sebagai anak perempuan saya berkurang ketika mulutnya penuh dengan kotoran? Tentu saja tidak.
Apakah saya akan membiarkannya dengan kotoran di mulutnya? Tentu tidak. Saya mengasihinya
apa adanya saat itu, tetapi saya tidak membiarkannya dalam keadaan seperti itu. Saya segera membawanya ke air mancur dan membersihkan mulutnya. Mengapa? Karena saya mengasihinya.
Allah melakukan hal yang sama bagi kita. Dia membawa kita ke air mancur itu. "Keluarkan kotorannya, Sayang," ujar Bapa kita. "Ayah memiliki sesuatu yang lebih baik daripada itu." Kemudian Ia membersihkan kenajisan kita: kebiadaban, ketidakjujuran, prasangka buruk, kepahitan, dan keserakahan. Kita tidak menikmati proses pembersihan itu; ada kalanya kita lebih menyukai kotoran ketimbang es krim. "Aku bisa memakan kotoran jika aku menginginkannya!" seru kita sambil mencibir.
Memang benar, kita bisa melakukannya. Akan tetapi, apabila kita benar-benar melakukannya, kita
sendirilah yang rugi. Allah memiliki penawaran yang lebih baik. Dia menghendaki kita menjadi serupa Yesus. " -Max Lucado, Just Like Jesus